Penerapan aqiqah yakni pemotongan seekor hewan untuk sisi dari upacara kelahiran seorang anak rupanya pernah dilaksanakan di jaman jahiliyah.
Tetapi, realisasinya pasti tidak sama dengan yang sudah dituntunkan oleh Rasulullah SAW.
Buraida mengatakan, jika dulu pada saat jahiliyah bila salah satunya antara mereka mempunyai anak, karena itu orang itu akan menyembelih kambing serta melumuri kepala bayi itu dengan darah kambing.
Melumuri kepala bayi dengan darah kambing? nampak menyeramkan, kan?
Di Islam tata cara itu dirubah jadi yang semakin manusiawi.
Lalu, bagaimana tata langkah aqiqah yang sudah di ajarkan Islam? Tata Langkah
1. Waktu Penerapan
Hari penerapan beribadah ini umumnya dilaksanakan 7 hari sesudah anak lahir. Juga bisa dikerjakan 14 atau 21 hari sesudahnya. Seperti hadist Nabi SAW. Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, mengatakan jika Nabi Muhamaad SAW bersabda, "Aqiqah itu disembelih pada hari ke 7 atau hari ke 14 atau ke 21 (HR. Baihaqi).
Tetapi, tidak jadi masalah untuk melakukan aqiqah di saat-saat yang lain.
Tak perlu terdiam di hari ke-7 dan kelipatannya. Jika situasi orangtua mempunyai kesusahan dengan cara finansial, karena itu aqiqah dapat dikondisikan di saat dimana orangtua itu dapat untuk melakukan.
2. Jumlah Hewan
Ada ketidaksamaan jumlah hewan yang disembelih di antara anak yang sejenis kelamin lelaki serta anak yang sejenis kelamin wanita.
Buat anak lelaki yang baru dilahirkan aqiqah jakarta , karena itu aqiqahnya dengan menyembelih dua ekor kambing. Mengenai untuk anak wanita diaqiqahkan dengan cuma satu kambing.
Seperti pada hadist Nabi SAW.
Aisyah mengatakan bila Rasulullah bersabda, "Bayi lelaki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama serta bayi wanita satu kambing." [Shahih, Hadits Kisah Ahmad] 3. Mencukur Rambut Bayi.
Sesudah pemotongan hewan kambing sudah dikerjakan. Karena itu beribadah setelah itu dengan mencukuri/menggunduli kepala bayi.
Seperti hadist Nabi SAW, "Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang di hari ke-7nya di sembelih hewan (kambing), dinamakan serta dicukur rambutnya." [Shahih, Hadits Kisah Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552, Nasa'I 7/166, Ibnu Majah 3165, Ahmad 5/7-8, 17-18, 22, Ad Darimi 2/81, serta lain-lainnya].
4. Melumuri dengan wangi-wangian.
Sesudah kepala bayi digunduli, karena itu kepala itu bisa diberi dengan wangi-wangian. Berikut yang memperbedakan dengan jaman jahiliyah.
Pada jaman itu, kepala bayi diberi dengan darah kambing sedang di Islam, kepala bayi diberi dengan wangi-wangian.
5. Bersedekah
Paling akhir dengan bersedekah. Penghitungan sedekah itu diambil dari berat rambut sang bayi yang dipotong.
Sesudah rambut bayi dipotong, karena itu rambut-rambut itu disatukan selanjutnya ditimbang. Hasil berat timbangan itu selanjutnya diubah berbentuk perak.
Sebutkanlah sesudah dipotong terkumpul berat sekitar 2 gr. Karena itu, pemilik harus bersedekah perak sekitar 2 gr atau yang sejumlah dengan itu. Demikian keterangan mengenai aqiqah yang penting untuk dipahami. Mudah-mudahan keterangan ini dapat meningkatkan wacana mengenai beribadah aqiqah untuk bentuk rasa sukur pada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar